Selamat Datang dan Selamat Membaca

Innalillahi wa'inna ilaihi roojiuun

Tepat tanggal 1 Agustus 2015 sekitar pukul 06.00 sampai pukul 07.00 aku merasakan kejadian yang sungguh luar biasa. Aku pikir itulah hari dan jam terakhirku hidup. Aku pikir setelah jam itu aku tidak akan pernah bisa menghirup udara lagi, aku tidak akan bisa bertemu dengan kedua orang tuaku, adik-adikku, nenekku, bibiku, dan saudara-saudaraku serta para sahabatku lagi. Dan aku tidak akan bisa menuliskan cerita ini.
Berawal dari pukul 06.00 aku berniat untuk beres-beres rumah, namun aku pikir kenapa tidak menunggu bapak dan adikku pergi sekolah dulu. Akhirnya aku pun menunggu mereka pergi, lalu aku menyalakan laptop untuk mendengarkan musik. Tapi, setelah mendengarkan beberapa lagu, aku malah ketiduran dan bermimpi.
Aku bermimpi bapakku membelikan sebuah rumah di daerah perumahan hadiah untuk adikku. Kami pun langsung menempati rumah tersebut. Aku menata tanaman di depan rumah. Ketika aku sedang merapikan bunga yang ada di pot, aku melihat ada pot jatuh dan aku langsung pergi ke gorong-gorong untuk membawa dan membetulkan pot itu. Namun ketika aku berusaha berdiri, tubuhku seakan ada yang menghalangi. Aku berusaha untuk berdiri, tapi sesuatu yang menghalangi itu semakin kuat. Alhamdulillah setelah terus berusaha aku pun bisa berdiri dan melanjutkan menata bunga-bunga dalam pot. Namun sayang setelah itu aku kebangunin sama musik yang tadi aku putar di laptop.
Aku mendengar musik, namun aku sulit untuk membuka mata. Tanganpun sulit untuk digerakan dan musik masih bisa aku dengarkan. Aku pun berniat untuk tidur lagi karna mungkin aku masih mengantuk. Namun aku ingat aku akan membereskan rumah mumpung hari ini hari libur, aku pun berusaha membuka mata dan menggerakan tangan, tapi tetap saja tidak bisa yang ada aku malah merasakan ada gempa. Kasur aku bergerak. Aku pun langsung membaca istigfar karena kasurku semakin kuat bergoyang. Aku berusaha bangun tapi tetap saja tidak bisa dan kali ini mulutku yang susah mengeluarkan suara. Tadinya aku ingin meminta tolong sama mamaku dan bertanya apa benar ada gempa? Tapi aku tetap tidak bisa bergerak.
Ketika aku berusaha membuka mata dan menggerakan tangan dan mulut. Dari arah belakang, aku merasa ada anak kecil datang, anak itu ketawa dan seolah-olah dia akan mengagetkanku karena mungkin anak itu berpikir kalo aku masih tidur. Lalu anak itu memelukku dan pelukannya semakin kuat, hingga tubuhku merasa berat sampai leherku merasa sesak. Spontan aku pun sadar mungkin anak itu adalah malaikat izrail yang menjelma menjadi anak kecil. Leherku semakin sesak dan sulit untuk bernafas, aku pun pasrah dan semakin percaya bahwa saat itu ajalku tiba. Kemudian aku berusaha membaca kalimah tahlil, namun belum sempat aku menyelesaikan kalimah itu, mata dan tanganku bergerak. Aku pun bangun dan bisa bernafas lagi.
Masya Allah... aku sangat kaget, bahkan air mataku tidak bisa berhenti mengalir sampai aku menulis cerita ini pun air mataku terus mengalir dan  rasa kaget pun masih aku rasakan. Jika memang pada saat itu adalah ajalku mungkin sekarang keluargaku sedang mempersiapkan pemakamanku. L
Ya Allah.... semua ini milik-Mu, kehidupanku, kematianku adalah milik-Mu. Semua akan kembali pada-Mu, dan mungkin kejadian yang tadi aku alami adalah sebuah peringatan untukku agar lebih terus mendekatkan diri pada-Mu dan terus mengejar bekal untuk di akhirat nanti... Ya Allah ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku, dosa adik-adikku, dosa nenekku, dan dosa semua saudaraku serta dosa para sahabatku. Matikanlah kami dalam keadaaan khusnul khatimah Ya Rabb, aamiin....