Jadwal sidang pun sudah tinggal beberapa jam lagi. Mika
Nampak asik menyiapkan untuk sidang nanti. Hatinya sedikit deg-degan, apalagi
ketika dibacakan pengumumuman para dosen penguji. Mika pun mengirim sms pada
Erik. Akhirnya mereka pun saling membalas sms. Erik memberi semangat pada Mika.
Hati Mika menjadi tenang.
Tak terasa sidang pun dimulai. Mika pun menunggu
panggilan dari dosen penguji.
“gimana
Ka deg-degan nggak?” Tanya Radit
“lumayan
sih,,hhe”
“loh
kamu nggak bawa buku Ka?” Tanya Radit sambil melihat kiri kanan Mika
Mika hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
“serius
lo? Terus kalo ditanya penguji gimana?”
“aduh
ngapain repot bawa buku, tau nggak aku Cuma bawa makanan aja,,hhe”
“hah
dasar lu, seriusan? Padahal aku bawa buku banyak ni soalnya takut ditanya”
“serius
lah, hhe.. tadinya aku mau bawa tapi berat dan ribet, jadinya nggak deh,,hhe”
“iya
iya bener lagian penguji juga nggak bakal nanya semua, tapi tanggung bawa nih”
“ya
udah nggak apa-apa Dit,,hhe”
Sementara Mika asik ngobrol dengan Radit. Ternyata dari
kejauhan Rani memanggil-manggil Mika.
“eh
Ka, dipanggil Rani tuh” ujar Radit
Mika pun langsung menengok ke arah Rani. Ternyata tiba
giliran Mika. Mika pun langsung bergegas menuju ruang penguji. Dua penguji
duduk bersebelahan, Mika menghampiri keduanya. Jauh dari bayangan Mika selama
ini tentang sidang yang akan membuatnya deg-degan. Ternyata sidang itu lebih
enjoy dan Mika pun sangat menikmati, tanpa ada rasa deg-degan dan rasa takut.
Sudah lebih 15 menit Mika sudah berada di dalam ruangan.
Akhirnya selesai juga. Dari kejauhan Nampak teman-teman Mika sedang
menunggunya.
“gimana
Ka sidangnya?” Tanya Radit penasaran
“ya
gitu, Alhamdulillah nggak ada masalah”
“wah
syukur atu” ujar Dimas
“emang
kalian belum ya?”
“aku
belum, tapi kalo Dimas udah” jawab Radit
“iya
Ka, gw udah tadi lumayan sedikit grogi” tambah Dimas
“grogi
kenapa gitu? Pengujinya galak ya?hhe”
“nggak
untungnya baik tapi tetep grogi sih”
“eh
giliran aku ni, doain aku ya” ujar Radit sambil berlalu pergi menuju ruangan
sidang
Mika dan Dimas pun menyemangati Radit.
“Ka
habis ini lw mau kemana?”
“belum
tau nih, emangnya kenapa?”
“nggak
Cuma nanya aja,,hhe.. “
“Eh
Mas, kayanya aku harus membeli sesuatu dulu deh, nanti aku balik lagi ke sini”
pamit Mika
“ok
deh”
Mika pun langsung pergi ke suatu tempat. Hari ini dia
sudah janji untuk membelikan tas untuk adiknya. Setelah selesai. Mika kembali
ke kampus dan mendengarkan pengumuman kelulusan.
Alhamdulillah Mika lulus dengan hasil yang baik. Mika pun
langsung mengabarkan kabar gembira itu kepada orang tuanya dan juga pada Erik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar