Selamat Datang dan Selamat Membaca

You Raise Me Up (bagian 17)

Dua bulan kemudian Erik mendaftarkan diri untuk sidang. Kelihatannya Erik Nampak bahagia. Akhirnya Erik bisa menyelesaikan skripsinya. Mika pun ikut bahagia. Di hari sidang Erik, Mika sengaja menyempatkan waktunya untuk melihat Erik. Dia pun berangkat bersama Tina.
“Ka, Eriknya mana? Kok belum kelihatan?” Tanya Tina
Mika hanya menggelengkan kepalanya dan matanya menengok kiri kanan mencari Erik.
“kamu udah sms dia belum?”
“belum” jawab Mika lurus
“hah? Kenapa nggak kamu sms aja?”
“hehe.. sebenarnya Erik belum tahu kalo aku ke sini dan kayanya jangan sampai dia tahu deh”
“ya elah, kok gitu.. udah sih sms dia aja!” 
Mika hanya tersenyum. Akhirnya dia pun mengirim pesan pada Erik untuk menanyakan posisi Erik sekarang. Erik pun membalasnya dan dia malah balik menanyakan posisi Mika. Karena Mika tidak bisa bohong, akhirnya dia pun memberi tahu Erik.
Beberapa menit kemudian, Erik datang. Muka Erik kelihatan bahagia banget. Mika pun langsung memberi selamat. Sementara Tina masih menunggu di kolidor fakultas.
“kamu sama siapa ke sini?” Tanya Erik
“itu sama Tina” jawab Mika sedikit gugup sambil menunjuk ke arah Tina
“o.. oya kenalin ini teman aku” ujar Erik sambil memperkenalkan seorang cewe di belakangnya
Sikap Mika pun berubah. Dia menjadi nggak karuan tapi dia pun bersalaman dengan cewe itu.
Setelah bersalaman, Mika pun langsung pergi meninggalkan Erik seolah tidak mau melihat cewe itu. Beberapa kali Erik memanggilnya, namun Mika tidak menghiraukannya dan berpura-pura tidak mendengar. Mika terus berlalu menuju luar fakultas.
 “aduuh kenapa ya ko aku bisa-bisanya bersikap kaya gini, padahal Erik belum jadi cowoku” gerutu Mika dalam hati. Ingin rasanya Mika menghampiri Erik lagi, namun karena ada rasa cemburu dia pun terus berlalu meninggalkan Erik. 
Sesampainya di luar fakultas, ternyata di sana ada Luky yang sedang berkumpul bersama teman-temannya begitu pun dengan Tina ikut bergabung dengan mereka. Hati Mika sedikit deg-degan. Luky adalah salah satu cowo yang pernah dekat dengannya. Mereka sangat dekat. Namun, lama-lama Luky menyukai Mika tapi Mika menolaknya. Sampai akhirnya mereka sudah jarang bertemu bahkan tidak pernah terlihat berdua lagi. Setiap kali Mika bertemu Luky, hatinya menjadi nggak karuan dan merasa serba salah. Padahal dalam hatinya, Mika pengen tetap jadi sahabat Luky. Namun, sikap Luky yang berbeda menjauhi Mika dan di kampus pun Luky sudah jarang nongkrong lagi.
“eh Ka apa kabar?” tanya Luky
Mika sedikit terkejut campur senang ketika Luky menyapanya. Akhirnya Luky menyapanya setelah sekian lama mereka seperti tidak saling mengenal. Mika pun memberanikan diri menghampiri Luky.  Tina hanya senyum-senyum seolah menggoda mereka karena dia sudah mengetahui hubungan antara Mika dan Luky dulu.
“Alhamdulillah baik kak” jawab Mika
 “pasti lagi sibuk ya udah jarang kelihatan” Tanya Luky
“yey bukannya kebalik ya? Kak Luky yang jarang kelihatan,,he”
Luky hanya senyum-senyum. Luky memang baik. Tapi bagi Mika selain sahabat, Luky pun sudah dia anggap sebagai kakak. Jadi tidak mungkin dia menerima Luky apalagi Luky adalah mantan Yuni teman Mika dulu di sebuah organisasi kampus.
Luky dan Mika pun mengenang kembali masa-masa mereka dekat dulu. Karena asik mengobrol dengan Luky, Mika pun tidak menyadari kedatangan Erik yang berdiri di sampingnya.
“Ka, aku nitip ini donk” ujar Erik sambil memberikan selembar kertas
Mika dan Luky pun saling pandang. Sementara tangan Erik masih memegang kertasnya karena Mika masih sedikit mencuekin Erik. Namun, akhirnya tanpa busa-basi, Mika pun mengambil kertas yang Erik berikan dan malah menitipkannya pada Luky. Sementara dia pergi ke dalam fakultas seolah menghindari Erik.
Beberapa menit kemudian, Erik menyusulnya dan memberikan selembar kertas tadi.
“Ka, ini aku nitip dulu” ujar Erik sambil memberikan kertasnya
“iya-iya” jawab Mika sedikit ketus
“ke kosan aku yuk, tapi aku mau nganter teman dulu” ajak Erik pada Mika
Mika pun melihat ke arah cewe di samping Erik dan menolak ikut ke kosan Erik. Erik pun pamit dan meninggalkan Mika.
“Ka, kamu kenapa sih?” tiba-tiba Tina menghampiri Mika
“aku sedikit sebel Na” jawab Mika sedikit ketus
“memangnya kenapa lagi?kasihan tuh Erik. Kamu tega banget padahal dia nitip kertasnya ke kamu tapi kamu malah kasih ke kak Luky”
“aku juga bingung Na, ko bisa-bisa aku kaya gitu. Aku benar-benar reflek bersikap kaya gitu”
Mika pun menceritakan kejadiannya dengan Erik tadi. Setelah Tina mendengarkan cerita Mika. Dia pun hanya tertawa.
“Mika..Mika, jadi kamu cemburu ya?” ledek Tina
Mika hanya terdiam dengan muka kusut.
“udah sih, bukannya Erik bilang kalo cewe itu temannya?”

Mika menganggukkan kepalanya. Tina pun langsung mengajak Mika pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah Tina, ternyata Mika masih kepikiran Erik. Tanpa mikir panjang, dia pun langsung menanyakan kepada Erik. Setelah Erik menjelaskan tentang cewe itu. Mika pun menjadi merasa bersalah pada Erik dan  tidak seharusnya Mika bersikap seperti itu karena Erik bukan siapa-siapanya. Sementara Tina terus menggoda Mika.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar