Hari yang
ditunggu-tunggu pun tiba, Mika dan Erik melaksanakan wisuda bareng. Mika Nampak
bahagia, tak terasa air matanya jatuh saat melihat Erik berjalan di atas
panggung menuju bapak rektor dengan seragam wisudanya. Setelah selesai, mereka
pun foto bersama. Akhirnya keinginan mereka wisuda bareng pun tercapai.
Teman-teman seangkatan yang telah lulus duluan pun datang dan mengucapkan
selamat kepada mereka.
Seiring berjalannya waktu, ada
yang berbeda pada Erik. Dia seperti menghindari Mika. Pernah suatu saat tanpa
disengaja mereka bertemu di kosan Zahra, sikap Erik begitu dingin seolah dia
mengganggap Mika tidak ada. Mika pun merasa kebingungan, ingin rasanya dia
mencari tahu atas perubahan Erik, namun keinginannya pun dia urungkan.
Hari berganti hari, kebersamaan
mereka pun sudah tak terlihat. Mika samakin sedih, Mika ingin seperti dulu
lagi. Namun, semua itu hanya harapan kosong. Dia selalu meyakinkan hatinya
bahwa mungkin dengan seperti ini Erik akan bahagia. Akhirnya untuk
menghilangkan kesedihan yang setiap hari mengganggunya, Mika pun mencoba
melakukan hal-hal yang bisa membuatnya melupakan Erik.
Mika juga mencoba melamar ke
beberapa perusahaan dan juga ke salah satu sekolah. Sampai akhirnya, Mika
diterima di sebuah sekolahan. Dan ternyata dalam waktu bersamaan, Mika mendapat
kabar dari temannya bahwa Erik mendapatkan pekerjaan di luar kota. Hati Mika
bahagia bercampur sedih. Bahagia karena akhirnya Erik pun mendapatkan pekerjaan
apalagi dalam waktu yang sama. Sedih karena kesempatan mereka bertemu semakin
sulit. Ingin rasanya dia bertemu dengan Erik, namun itu semua tidak mungkin.
Mika pun hanya bisa pasrah dan percaya bahwa ini sudah diatur oleh-Nya dan
mungkin inilah yang terbaik untuk mereka.
Ternyata tidak bisa dipungkiri
bahwa Mika masih menyayangi Erik. Dan dalam hati Mika pun sampai sekarang
masih bertanya-tanya tentang perasaan Erik terhadapnya. Apakah Erik memiliki
perasaan yang sama? ataukah sebaliknya karena Erik sudah menghindarinya,
mungkin itu pertanda bahwa Erik tidak memiliki perasaan apapun pada Mika.
Sampai saat ini, Mika hanya bisa
pasrah. Bagi Mika, Erik adalah seorang malaikat yang telah Allah turunkan
kepadanya ketika kesedihan melanda Mika. Erik memberikan cahayanya dikala redup
menghampiri Mika. Erik adalah sebuah keajaiban yang selalu memberikan warnanya
di hari-hari Mika. Erik adalah segalanya untuk Mika walaupun sekarang semuanya
sudah hilang. Namun, dalam doanya bukan pertemuan dengan Erik yang dia minta,
tapi Mika hanya meminta kesehatan dan perlindungan Allah selalu menyertai
Erik... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar