Selamat Datang dan Selamat Membaca

You Raise Me Up (bagian 18)

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Mika dan Erik melaksanakan wisuda bareng. Mika Nampak bahagia, tak terasa air matanya jatuh saat melihat Erik berjalan di atas panggung menuju bapak rektor dengan seragam wisudanya. Setelah selesai, mereka pun foto bersama. Akhirnya keinginan mereka wisuda bareng pun tercapai. Teman-teman seangkatan yang telah lulus duluan pun datang dan mengucapkan selamat kepada mereka.
Seiring berjalannya waktu, ada yang berbeda pada Erik. Dia seperti menghindari Mika. Pernah suatu saat tanpa disengaja mereka bertemu di kosan Zahra, sikap Erik begitu dingin seolah dia mengganggap Mika tidak ada. Mika pun merasa kebingungan, ingin rasanya dia mencari tahu atas perubahan Erik, namun keinginannya pun dia urungkan. 
Hari berganti hari, kebersamaan mereka pun sudah tak terlihat. Mika samakin sedih, Mika ingin seperti dulu lagi. Namun, semua itu hanya harapan kosong. Dia selalu meyakinkan hatinya bahwa mungkin dengan seperti ini Erik akan bahagia. Akhirnya untuk menghilangkan kesedihan yang setiap hari mengganggunya, Mika pun mencoba  melakukan hal-hal yang bisa membuatnya melupakan Erik. 
Mika juga mencoba melamar ke beberapa perusahaan dan juga ke salah satu sekolah.  Sampai akhirnya, Mika diterima di sebuah sekolahan. Dan ternyata dalam waktu bersamaan, Mika mendapat kabar dari temannya bahwa Erik mendapatkan pekerjaan di luar kota. Hati Mika bahagia bercampur sedih. Bahagia karena akhirnya Erik pun mendapatkan pekerjaan apalagi dalam waktu yang sama. Sedih karena kesempatan mereka bertemu semakin sulit. Ingin rasanya dia bertemu dengan Erik, namun itu semua tidak mungkin. Mika pun hanya bisa pasrah dan percaya bahwa ini sudah diatur oleh-Nya dan mungkin inilah yang terbaik untuk mereka.  
Ternyata tidak bisa dipungkiri bahwa Mika masih menyayangi Erik. Dan dalam hati Mika pun sampai sekarang masih bertanya-tanya tentang perasaan Erik terhadapnya. Apakah Erik memiliki perasaan yang sama? ataukah sebaliknya karena Erik sudah menghindarinya, mungkin itu pertanda bahwa Erik tidak memiliki perasaan apapun pada Mika. 

Sampai saat ini, Mika hanya bisa pasrah. Bagi Mika, Erik adalah seorang malaikat yang telah Allah turunkan kepadanya ketika kesedihan melanda Mika. Erik memberikan cahayanya dikala redup menghampiri Mika. Erik adalah sebuah keajaiban yang selalu memberikan warnanya di hari-hari Mika. Erik adalah segalanya untuk Mika walaupun sekarang semuanya sudah hilang. Namun, dalam doanya bukan pertemuan dengan Erik yang dia minta, tapi Mika hanya meminta kesehatan dan perlindungan Allah selalu menyertai Erik... :)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar