Selamat Datang dan Selamat Membaca

MARI TEBUS ANAK KITA!

             Alangkah bahagianya, jika kita diamanahkan Allah Subhanallahu wa ta’ala. berupa anak yang akan mendoakan dan membantu kita kelak. Untuk itu, kita harus mensyukurinya karena rasa syukur yang kita rasakan akan membuahkan hasil yang manis dan Allah Subhanallahu wa ta’ala. pun ridha kepada kita.
Salah satu bentuk syukur yang bisa kita lakukan ketika amanah (anak) itu lahir, yaitu diadakannya ‘Aqiqah. Sebagaimana yang telah kita ketahui, ‘Aqiqah merupakan kegiatan penyembelihan hewan ternak dan pelaksanaannya bisa dilakukan pada hari ketujuh, keempat belas dan dua puluh satu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam., Hewan ‘Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, keempatbelas, dan keduapuluhsatu (HR. Al-Baihaqiy).
Akan tetapi, bisa juga dilakukan pada hari-hari lainnya yang memungkinkan. ‘Aqiqah ini hukumnya sunah bagi orang tua anak tersebut. Namun, bagi seorang ayah yang mampu melaksanakan sunah ini, maka ia harus melaksanakannya, sehingga ia akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanallahu wa ta’ala.
 Jumlah hewan yang disembelih pun berbeda, yakni jika ‘Aqiqah anak laki-laki, maka hewan yang disembelih sebanyak dua ekor kambing. Sedangkan ‘Aqiqah untuk anak perempuan hanya satu ekor kambing. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam., Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang berdekatan umurnya dan untuk anak perempuan satu ekor kambing (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa tujuan dan hikmah melaksanakan ‘Aqiqah ini, di antaranya pertama sebagai rasa syukur kita kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. atas amanah (anak) yang telah diberikan kepada kita. Karena anak akan mendoakan dan membantu kita. Anak shaleh dan shalehah-lah yang dapat meneruskan perjuangan kita dalam menyebarkan ajaran Allah Subhanallahu wa ta’ala. yakni agama Islam. 
Kedua, menghidupkan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. dan meneladani Nabi Ibrahim as. tatkala Allah Subhanallahu wa ta’ala., menebus putra beliau, yakni Nabi Ismail as. Ketiga, ‘Aqiqah bertujuan untuk meningkatkan jiwa sosial, menyambungkan silaturahim, saling berbagi suka dan duka, terutama kepada tetangga yang ada di sekitar kita dan saudara sesama muslim.
Keempat, ‘Aqiqah ini bertujuan untuk menanamkan jiwa keagamaan pada anak tersebut dengan harapan kelak dia menjadi anak yang bisa membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. ‘Aqiqah juga merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Setiap yang dilahirkan tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan dicukur rambutnya serta diberi nama (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan).
Adapun cara pembagian dagingnya adalah orang tua anak yang melaksanakan ‘Aqiqah boleh memakan sebagian, dan memberikan atau mensedekahkan kepada orang lain. Akan tetapi, pembagian daging kambing ini alangkah baiknya diberikan setelah daging tersebut itu dimasak sampai matang. Setelah itu, kita undang tetangga-tetangga kita untuk memakannya bersama dengan memanjatkan doa terlebih dahulu kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Sekaligus memberi nama dan mencukur rambut anak tersebut.
Namun, perlu kita ingat jika kita akan melakukan ‘Aqiqah, alangkah baiknya kita lakukan sendiri. Akan tetapi,  jika kita akan meminta tolong kepada orang lain, maka kita harus yakin bahwa orang tersebut dapat melakukannya sesuai dengan syariat Islam. Karena seperti yang telah kita ketahui, bahwa apa saja yang akan kita lakukan harus sesuai dengan tuntunan ajaran Islam., sehingga kita akan mendapatkan pahala dan berkah serta tidak menyimpang dari ajaran-Nya.   

Mudah-mudahan, dengan melaksanakan ‘Aqiqah ini, apa yang kita harapkan atas kelahiran amanah (anak) ini, dikabul oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala. Aamiin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar