Selamat Datang dan Selamat Membaca

Keikhlasan Seorang Istri

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).
Ayat di atas menjelaskan tentang jalinan ketentraman, rasa kasih dan rasa sayang sebagai suatu ketenangan yang dibutuhkan oleh suami istri. Setiap orang yang sudah menikah, tentu sangat menginginkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga mereka serta ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan adanya kasih sayang.
Istri yang shalehah adalah istri yang memiliki keikhlasan dalam berkhidmat dan melayani suaminya. Alangkah bahagianya seorang suami yang memiliki istri shalehah yang patuh, taat dan ikhlas dalam melayaninya. Ketika suaminya tidak ada di rumah, ia berusaha menjaga kehormatannya. Dan ketika suaminya pulang kerja, ia menyambutnya dengan senyuman, melepaskan sepatunya serta memberi segelas minuman untuk menghilangkan rasa lelah yang dirasakan suaminya.
Keikhlasan seorang istri akan membuahkan hasil yang baik terhadapnya dan juga keluarganya. Selain ia bisa memiliki keluarga yang tenang, tentram dan bahagia, ia pun akan mendapat pahala serta ganjaran yang telah Allah Subhanallahu wa ta’ala janjikan.
Dalam hal ini, kita bisa ambil contoh dari kisah seorang wanita shalehah yang telah dijanjikan Allah Subhanallahu wa ta’ala sebagai wanita pertama yang masuk surga.
Pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, beliau pernah ditanya oleh Siti Fatimah tentang siapa perempuan pertama yang akan masuk surga. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam menjawab bahwa Muti’ah lah perempuan pertama masuk surga. Alangkah terkejutnya Siti Fatimah, ternyata bukan dirinyalah wanita pertama yang masuk surga, padahal beliau adalah putri kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
Rasa penasaran pun timbul, akhirnya setelah Siti Fatimah menemukan alamat perempuan tersebut, beliau meminta izin kepada suaminya Ali bin Abi Thalib untuk mengunjungi Muti’ah. Setelah mendapat izin, beliau pun langsung mengunjungi Muti’ah. Namun sayang, Siti Fatimah tidak diperbolehkan masuk karena ia membawa Hasan, anaknya. Keesokan harinya, Siti Fatimah mengunjunginya lagi, dengan membawa Hasan dan Husain. Akan tetapi, beliau masih saja belum diperkenankan untuk memasuki rumah Muti’ah karena Muti’ah hanya meminta izin kepada suaminya hanya Hasan yang boleh masuk. Akhirnya Siti Fatimah pun pulang dengan rasa kecewa.
Kemudian keesokan harinya, Siti Fatimah mengunjunginya lagi. Dengan izin suaminya, Muti’ah pun mempersilahkan Siti Fatimah dan kedua anaknya memasuki rumahnya. Hati Siti Fatimah begitu senang. Setelah diselidiki, ternyata Muti’ah sama saja dengan istri-istri lainnya, ia shalat dan selalu berdzikir serta bisa menjaga kehormatan dikala suaminya sedang tidak ada di rumah.
Namun, ternyata yang membuatnya istimewa adalah ketika Siti Fatimah masih bertamu, Muti’ah meminta izin untuk menyiapkan makanan kepada suaminya di ladang, sehingga ia tidak bisa menemani Siti Fatimah duduk tenang. Ketika masakannya sudah siap, ia juga menyiapkan sebuah cambuk. Siti Fatimah penasaran dan bertanya tentang cambuk tersebut. Muti’ah pun menjawab, ternyata cambuk tersebut dipakai ketika makanan yang dimasaknya kurang berkenan dihati suaminya, sehingga dengan keikhlasannya, Muti’ah bersedia dicambuk oleh suaminya. Alangkah terkejutnya Siti Fatimah dan rasa penasaran beliau pun sudah terjawab tentang rahasia Muti’ah mengapa ia perempuan pertama yang akan masuk surga.
Kisah di atas tidak hanya membuat kita merasa terkejut, Siti Fatimah putri kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pun merasa terkejut. Subhanallah… betapa taat dan patuhnya seorang Muti’ah terhadap suaminya. Ia adalah wanita shalehah yang penuh keikhlasan dalam melayani suaminya.
Mudah-mudahan kita bisa menjadi seorang istri shalehah yang senantiasa bersikap ikhlas serta mendapatkan suami yang shaleh pula yang bisa membawa kita ke dalam surga-Nya.  Perlu kita ketahui, bahwa istri yang shalehah dan selalu melayani suaminya dengan penuh keikhlasan, tatkala ia meninggal dunia dan dishalatkan oleh suaminya yang shaleh, maka ia akan terhindar dari siksa serta azab kubur. Aamiin.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar