Selamat Datang dan Selamat Membaca

Keutamaan Ilmu

           Ilmu adalah penerang bagi kehidupan manusia. Tanpa ilmu kita akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu, wajib bagi seorang muslim menuntut ilmu sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, “Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah). Selain itu, dengan mempelajari ilmu kita bisa selalu dekat dengan Allah Subhanallahu wa ta'ala, sehingga kita akan selalu taat kepada-Nya.
         Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat sampai yang tidak bermanfaat. Salah satu contoh ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu computer dan lainnya. Sedangkan contoh ilmu yang tidak bermanfaat bahkan dilarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal, dan lainnya. Begitu banyak ilmu yang Allah Subhanallahu wa ta'ala berikan di dunia ini, namun waktu kita begitu sedikit. Oleh karena itu, hendaknya digunakan untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat.
        Ilmu yang bermanfaat dapat menyebabkan kita semakin dapat mengenal Allah Subhanallahu wa ta'ala, yang dapat kita amalkan dan yang membuat kita rendah hati serta terhindar dari sifat takabur. Islam sangat menghargai umatnya yang mau menuntut ilmu dan menjadikannya mulia baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah Subhanallahu wa ta'ala. Selain itu, Allah Subhanallahu wa ta'ala akan meninggikan derajat orang yang mau menuntut ilmu. Sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa ta'ala dalam surat Al Mujaadilah ayat 11: ” …Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  
        Islam juga memerintahkan umatnya untuk menyayangi, menghormati dan menempatkan murid dalam posisi yang tinggi. Sebagaimana Hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, “Barang siapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Sesungguhnya Malaikat merebahkan sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu. Dan sesungguhnya orang yang berilmu, dosa-dosanya akan dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi termasuk ikan-ikan yang ada di air(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
        Hadits di atas menerangkan bahwa selain Allah Subhanallahu wa ta'ala memberikan derajat yang tinggi kepada orang yang memiliki ilmu, Allah Subhanallahu wa ta'ala pun akan memudahkan jalan mereka menuju surga. Kemudian hadits tersebut juga menerangkan bahwa guru dan muridnya sama-sama mulia dan memiliki kedudukan yang khusus di sisi Allah Subhanallahu wa ta'ala dan juga di sisi manusia karena mereka sama-sama orang yang mencintai ilmu. Oleh karena itu, hubungan antara keduanya harus bisa terjaga.
        Guru adalah orang memberikan atau yang mentransfer ilmunya kapada muridnya, sehingga dia patut untuk dihargai dan dihormati. Selain itu, di antara mereka juga harus terjalin sikap saling menyayangi.
        Akan tetapi fenomena yang terjadi pada saat ini jauh berbeda dengan apa yang telah Islam ajarkan. Tidak sedikit guru yang melupakan muridnya dan mungkin diakibatkan oleh beberpa faktor, seperti sudah lanjut usia sehingga dia tidak mampu mengenal dan mengingat muridnya. Tapi ada yang lebih parahnya lagi, seorang murid melupakan gurunya. Ketika dia berpapasan atau bertemu dengan gurunya, mereka menghindar dan berpura-pura tidak mengenalnya. Na’udzubillah
       Dalam Kitab Ihya‚ Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ”Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: “Meninggalnya 1 kabilah (penduduk 1 kampung) lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama.”

       Dari keterangan di atas, dapat kita simpulkan bahwa orang yang memiliki ilmu lebih mulia daripada lainnya. Timbangan kebaikan di akhirat pun lebih berat daripada para syuhada. Untuk itu, sebagai umat muslim marilah kita berlomba-lomba dalam menuntut ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat nanti. Selain itu, kita pun harus mempunyai niatan yang ikhlas dan hanya karena Allah Subhanallahu wa ta'ala semata serta bukan untuk kepentingan pribadi.*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar