Selamat Datang dan Selamat Membaca

Nantikan Aku di Batas Waktu (bagian 7)

“Cindy…” teriak Ruli berjalan ke arah Cindy
“hi, dasar ndut pake lari segala” ledek Cindy
Ruli pun mendekatinya. Nafasnya terengas-engas. Dia pun langsung menyodorkan sebuah kerta yang lipat.
“apa ini?” Tanya Cindy penasaran sambil membolak-balik kertas tadi
“itu surat dari kak Arsyil”
Cindy kaget. Dalam hati Cindy berguman. Mimpi apa ya semalam aku bisa dapat surat dari kak Arsyil? Tapi apa isinya? Apa dia mengungkapkan isi hatinya. Cindy senyum-senyum. Tak terasa tangan Ruli tepat di depan muka Cindy.
“Cin, kok bengong? Hello,,, ayo cepat baca suratnya, gw jd penasaran nih, kali aja dia nembak lw..” ujar Ruli tak sabar
“ah kamu bisa saja, kayanya nggak deh, mana mungkin dia suka sama aku.”
“ya udah makanya buka suratnya lalu baca..hhe”

“mmm…” perlahan Cindy membuka dan membacanya

Assalamualaikun WR. WB
 Bismillahirrahmanirrahim…
Sebelumnya kakak mau minta maaf, mungkin kedatangan surat ini mengganggu aktifitasmu. Namun, ada hal yang akan kakak sampaikan.
Sejak pertama lihat kamu, jujur kakak kagum dan mulai menyukaimu. Tapi apa daya, kakak seorang yang pengecut, hingga tak bisa mengatakan dan mengeluarkan isi hati kakak selama ini sama kamu. Walaupun melalui tulisan ini, tapi kakak sangat senang karna akhirnya kamu tau bagaimana perasaan kakak.
Jujur, kakak juga bingung kenapa perasaan ini muncul dengan cepat. Tapi sekarang kakak nggak berharap lebih dari kamu, karena kakak tau dan mengerti bagaimana kamu. Doa kakak setiap waktu, mudah-mudahan rasa sayang dan cinta yang kakak rasakan ini berasal dari Sang Khalik karena Dia yang Maha Kuasa, Dia yang bisa memberi cinta kepada makhluk-Nya. Dan hanya Dial ah yang mengatur semua ini, Dia yang Maha Berhak atas segalanya.
 Hanya itu yang bisa kakak sampaikan. Sekali lagi kakak minta maaf sudah mengganggu dan telah lancang seperti ini.
Wassalamualaikum WR. WB

Air mata Cindy tak terasa menetes. Ruli pun bengong melihatnya.
          “Cin, kenapa?” Tanya Ruli
          Cindy pun langsung memberikan surat itu pada Ruli. “Subhanallah… sekarang Allah sudah menunjukkan dan menjawab semua kegelisahan lw Cin.” Ujar Ruli
          “iya Li, aku juga nggak menyangka. Ternyata kak Arsyil pun menyukaiku. aku benar-benar bahagia. Walaupun dia tidak mengatakannya langsung tapi yang penting aku tau”
          “iya Cin, Cindy juga ikut senang kok, terus jawaban lw gmn? Pasti lw langsung nerima dia kan?”
          “mmm… aku masih bingung Li, kamu kan tau aku gimana? Lagian dalam surat itu kak Arsyil hanya menyampaikan isi hatinya, bukan nembak”
          “ya elah, sama aja kali Cin. Tapi ya udah semuanya terserah lw aja, gw hanya bisa berdoa. Mudah-mudahan apapun keputusan lw, itulah yang terbaik buat lw maupun kak Arsyil..”
          “iya Li, makasih yaa..”
          “sip. Eh Cin, yuk ah kita masuk kelas, kayanya udah mulai tuh.
         “okeh deh” ujar Cindy sambil melipat kembali surat itu dan memasukannya ke tas selendangnya. 
Semenjak itu, Cindy rajin melaksanakan shalat istikharah karena dia nggak mau salah memilih. Setelah beberapa kali dia melakukan istikharah, hatinya semakin yakin bahwa Arsil lah cowo yang Allah kirimkan untuknya dan bisa menjadi imam untuk dia dan anak-anaknya kelak.
Sebulan kemudian, walaupun Cindy dan Arsyil masih kuliah, mereka pun melangsungkan pernikahan karena mereka tidak mau menunda-nunda sunah Rasul tersebut. Apalagi Arsyil sudah merasa mapan dan yakin akan pilihannya serta sebulan lagi Arsyil di wisuda.
Bertahun-tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangganya dengan penuh kebahagiaan dan melahirkan anak-anak yang shaleh dan shalehah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar