Selamat Datang dan Selamat Membaca

Pernikahan, Permainankah?

Pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang mana antara lelaki dan perempuan mengikrarkan sebuah janji suci, janji sehidup semati, janji saling mengasihi, janji saling mengingatkan pada jalan Allah, dan janji saling melindungi. Para lelaki yang sudah sah menjadi suaminya harus memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap perempuan yang dinikahinya. Begitupun seorang perempuan yang sudah sah menjadi istrinya harus bisa menaati dan menghormati suaminya.
Namun, sekarang ini tidak sedikit seorang suami yang kurang peduli terhadap istrinya. Dia sama sekali tidak memperhatikan istri dan anak-anaknya, hingga akhirnya mereka merasa diterlantarkan. Kasus ini pun terjadi pada salah satu sahabat dekatku.
Pertama kali aku mendengarkan ceritanya, aku merasa geram, hati ini ikut merasakan sakit yang dideritanya. Tanda tanya besar muncul dalam benakku, bukannya dulu dia sangat menginginkan sahabatku? Tapi, kenapa sekarang menjadi seperti ini?
      Mungkin memang tidak sepantasnya sahabatku itu menceritakan aib rumah tangganya sendiri kepada siapapun termasuk padaku. Saat aku mendengarkan keluh kesahnya, aku sangat takut dan merasa sakit. Aku takut dia menjadi dosa karena telah menceritakan keadaan rumah tangganya, dan sesungguhnya dia pun menyadari hal itu namun ketidakkuatan dia yang akhirnya mau menceritakan semuanya. Aku juga sakit ketika mendengarkan keluh kesahnya. Ingin sekali aku datang pada suaminya, namun aku tidak mau mencampuri urusan mereka. Hingga akhirnya, aku hanya bisa memberi suport agar sahabatku bisa kuat menjalani ujian ini dan berharap semoga Allah membukakan hati suaminya hingga dia menyadari kesalahannya.. aamiin
          Ya... pernikahan itu bukan sebuah permainan. Ketika sudah terjadinya akad nikah, maka sebuah janji pun lahir dari keduanya dengan disaksikan beberapa saksi dan para tamu undangan, bahkan tak sedikit yang sengaja datang lebih awal untuk ikut menyaksikan akad nikah tersebut. Mereka semuanya ikut mendoakan dan berharap janji kedua pengantin itu terjaga hingga akhir hayatnya. 
          Jika di antara keduanya ada yang ingkar dan tidak bisa menjaga pernikahannya, maka dia tidak hanya menyakiti pasangannya, tapi dia juga telah mendzolimi orang-orang yang dulu ikut menyaksikan pernikahannya. Mengapa demikian? Dalam hadits telah disebutkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Apabila seorang di antara kamu diundang untuk menghadiri pesta pernikahan, maka hendaklah ia menghadirinya.” (HR. Muslim)
Ketika seseorang yang taat dan selalu menjalankan sunah-sunah Rasul yang salah satunya yaitu menghadiri undangan, maka dia akan mengikuti sunah tersebut. Dengan begitu waktu yang dia punya akan tersita karenanya. Namun, walaupun begitu dia tulus melakukannya dan berharap kedatangannya bisa menguatkan doa sang pengantin. Karena seperti yang pernah kita dengar, bahwa semakin banyak orang yang mendoakan, semakin cepat doa kita akan dikabul. Aamiin
          Akan tetapi, ketika suatu hari di antara pengantin itu ada yang ingkar, maka dia telah mendzolimi para tamu undangan yang dulu menghadiri pesta pernikahannya. Naudzubillah...
      Oleh karena itu, janganlah kita mempermainkan sebuah pernikahan karena pernikahan adalah ikatan yang suci, perjanjian antara kita dengan Allah, perjanjian antara kita dengan pasangan, perjanjian antara kita dengan orang tua, dan perjanjian dengan para tamu undangan yang rela menyempatkan waktunya untuk menghadiri pesta pernikahan kita.

          Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang yang selalu taat kepada perintah-perintah-Nya dan selalu menjadikan sunah-sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam sebagai jalan hidup menuju ridha Allah Subhanallahu wa ta'ala. Aamiin  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar